Berjihad itu merupakan ruh tersebarnya ajaran islam dimuka
bumi ini. Maka dengan itu, tangan kami seakan-akan kram apabila didiamkan dari
berjihad. Kaki kami seakan lumpuh bila digerakkan hanya berjalan tanpa makna
berjuang. Mulut kami seakan bisu nisbi bila tidak mengeluarkan kata-kata
motivasi bagi perjuangan Islam. Otak dan Hati kami seakan-akan keruh dan busuk
bila tidak dimanfaatkan untuk kebangkitan Islam di dunia ini. Oleh karena itu,
kami akan slalu memperjuangkan apa yang seharusnya bisa dimanfaatkan oleh
seluruh anggota tubuh yang sudah diamanahkan kepada manusia.
Santri sebagai salah satu segmen masyarakat Indonesia tentu
memiliki potensi yang sangat besar dalam partisipasi aktif mensukseskan
pembangunan nasional, baik dibidang moral, maupun intelektual.
Partisipasi santri dalam meningkatkan moral, dilakukan
melalui spesialisasi disiplin ilmu keagamaan, disisi lain tuntutan menguasai
ilmu pengetahuan dan teknologi merupakan kebutuhan umum dan mendesak saat ini,
sehingga santri pun mampu berperan aktif didalamnya. Demikian pula halnya
dengan santri Pesantren Persatuan Islam yang merupakan bagian dari masyarakat
santri di Indonesia agar dapat eksis dan survive dalam perubahan sosial dan kultural
yang begitu cepat ini, apalagi meninjau keterlibatan santri Pesantren Persatuan
Islam dalam merespon perubahan sosial masyarakat bahkan dengan alam.
Dengan menyasar santri sebagai generasi penerus perjuangan
para founding father, Himpunan Mahasiswa Persatuan Islam (HIMA PERSIS)
bekerjasama dengan Himpunan Mahasiswi Persatuan Islam (HIMI PERSIS) di
kabupaten Cianjur, turut berkontribusi dalam mewujudkan generasi cemerlang yang
paham agama dan cerdas dalam urusan dunia.
Maka dari itu perlu diadakan sebuah wadah yang bisa
menjaring, memantau, dan mendidik para santri demi tercapainya generasi yang
dimaksud tadi. Dengan kesadaran yang dimiliki tadi, maka Pimpinan Daerah HIMA
dan HIMI Persis kab. Cianjur menyusun agenda yang bertajuk SILATDA atau
singkatan dari Silaturahmi Daerah Santri Persatuan Islam.
Bentuk partisipasi santri dalam pengembangan keilmuan dan
pengabdian kepada masyarakat dapat dilakukan dengan berbagai hal. Lebih
spesifik, keterlibatan santri dalam pemeliharaan bumi, sebagaimana
diperintahkan oleh Allah SWT, bahwa manusia diciptakan sebagai pengurus bumi
titipan Allah ini.
Begitu pula dengan santri Pesantren Persatuan Islam di
Kabupaten Cianjur, dengan keberadaannya diharapkan mampu mewarnai bahkan
sebagai supervisor dalam hal ilmu keagamaan dan sosial serta pengabdian
terhadap lingkungan.
SILATDA merupakan sebuah transformasi struktural kegiatan
dari SILATNAS (Jambore Nasional sekarang), dan SILATDA ini hanya dalam ranah
daerah saja (kabupaten Cianjur). Kegiatan ini merupakan program kerja unggulan
departemen kaderisasi yang difokuskan pada meet and greet para pelajar Persis
yang ada di daerah Cianjur. Namun sebagai gebrakan, kegiatan SILATDA di Cianjur
ini turut mengundang santri Persis dari Sukabumi, Bogor, dan Bandung Barat.
Hingga tulisan ini dibuat (31 Juli 2016), kegiatan SILATDA ini
telah diadakan sebanyak dua kali.
a.
Pertama dan perdana pada 10-11
Februari 2011 yang bertempat di wisma Sarongge, kec. Cugenang, Cianjur.
b.
Dilanjutkan pada tahun 2014,
tepatnya 19-20 November 2014 yang sama bertempat di wisma Sarongge.
c.
Dan tahun 2016 ini, SILATDA
ke-tiga akan digelar pada tanggal 26-28 Agustus 2016, di PPI Sukaresmi,
kp. Salagombong, kec. Sukaresmi.
Konsep kegiatan yang disuguhkan beragam. Dimulai dari
perlombaan antar santri, kegiatan ta’aruf antar pesantren, seminar pendidikan,
dan lainnya. Untuk perlombaan ini dikategorikan menjadi tiga; Keilmuan,
Kesenian, dan Kebugaran. Para santri dituntut untuk selalu kreatif dan memiliki
ghiroh untuk membawa nama baik madrasahnya. Namun kami selalu menekankan, bahwa
juara bukanlah hal utama. Ada hal yang lebih besar dari itu, yakni esensi dari
silaturahmi itu sendiri.
Hal yang paling penting dalam kegiatan ini – tentu saja –
silaturahmi antar santri dari berbagai pesantren yang ada di Cianjur khususnya.
Kegiatan dwi-tahunan ini memberikan kesempatan pada santri dan asatidz
untuk saling kenal (ta’aruf) agar terciptanya harmonisasi kepersisan yang erat.
Santri selalu diberikan waktu dan peluang untuk saling bercengkrama dengan
saudaranya diluar madrasah – tempat ia mengenyam pendidikan.
Ketiga, beragam seminar dan materi kependidikan pun turut
disuguhkan dalam kegiatan ini. Diharapkan santri bisa menambah wawasan keilmuan
umum yang tidak ditemukan dalam proses belajar sehari-hari. Ketiga konsep dari SILATDA
ini selalu mengiringi mainframe setiap dilaksanakannya kegiatan ini setiap
tahunnya.
Semoga apa yang dicita-citakan tersebut bisa terwujud dengan
baik, dan bisa didukung oleh berbagai pihak terutama para santri dan asatidz. Merupakan
point penting dan catatan yang kuat, mengingat tanggung jawab ukhrowi dan
organisasi dalam kegiatan ini. Semoga dengan berlangsungnya kegiatan ini,
membawa banyak dampak positif bagi keberlangsungan HIMA-HIMI Persis secara
khusus, dan Islam secara umumnya. Selalu menjadi manusia baik dimata Allah,
adalah motivasi kami.
-----Galeri kegiatan Silatda setiap tahunnya bisa dicek disini:
- Silatda 1
- Silatda 2 (hari pertama) dan (hari kedua)
- Silatda 3
0 komentar:
Post a Comment